Antonius Tanan: Memelihara Pikiran dan Membimbing ke Masa Depan

Buku Tragedi Perusahaan Keluarga: Resah, Risih, Ribut, Rebutan, Rusak-rusakan & Bagaimana Mengatasinya, karya Antonius Tanan.

SESOSOK mengagumkan, senyum simpul, tegas, dan ramah. Karakter ini sangat tepat disematkan bagi tokoh pedagog nasional, Antonius Tanan. Di dunia yang sering didorong oleh pengejaran tunggal, ia menonjol sebagai individu luar biasa.

Antonius telah menyatukan dua hasrat yang tampaknya berbeda. Namun, saling berhubungan secara fundamental, yaitu pendidikan dan entrepreneurship. Ia adalah mentor visioner yang telah mengabdikan hidupnya untuk memberdayakan individu-individu dan membentuk masa depan mereka yang lebih cerah bagi Indonesia. 

Perjalanan Antonius merupakan bukti kekuatan visi yang holistik. Sementara banyak orang yang mungkin memilih antara dunia akademis yang terstruktur dan lanskap bisnis yang dinamis, Antonius menyadari hubungan simbiosis keduanya. 

Lelaki kelahiran Kuningan, Jawa Barat, pada 9 April 1960, itu memahami bahwa penduduk yang berpendidikan tinggi ialah landasan ekonomi yang berkembang pesat. Sebaliknya, entrepreneurship dapat mendorong inovasi sekaligus menciptakan peluang untuk belajar dan berkembang. Pemahaman ini telah menjadi prinsip panduan sepanjang karirnya. 

Antonius telah menulis sejumlah buku, baik telaah ilmiah, non-fiksi, maupun fiksi. Buku riset terbarunya, yaitu Tragedi Perusahaan Keluarga: Resah, Risih, Ribut, Rebutan, Rusak-rusakan & Bagaimana Mengatasinya, diterbitkan Penerbit Universitas Ciputra, Surabaya (2024). Buku ini sangat relevan dengan kondisi dunia dan Indonesia ini hari.

Latar belakang pendidikan Antonius dimulai dari S-1 Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa Barat; S-2 Bisnis di Institut Manajemen Prasetiya Mulya, Jakarta. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan S-2 di University College London, London, Inggris dan S-2 Psikologi Pendidikan di University of Connecticut, Storrs, Amerika Serikat, serta Pendidikan S-3 bidang Pendidikan Jarak Jauh di Athabasca University, Kanada. 

Pengetahuan interdisipliner memberikan nilai tambah tersendiri ketika Antonius berkiprah di dunia pendidikan dan entrepreneurship. Ia bekerja di Grup Ciputra sejak tahun 1987 sampai tahun 2018 dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Senior. 

Ilustrasi: Dipa Uli

Saat ini, Antonius menjadi Komisaris Independen PT Ciputra Development Tbk dan PT Metrodata Electronics Tbk. Ia juga sangat menikmati perannya menjadi Senior Advisor di Universitas Ciputra Family Business Centre dan sebagai konsultan perusahaan keluarga yang sangat diminati kini oleh pebisnis-pebisnis muda zaman now. 

Bagi Antonius, suatu pekerjaan akan membawa seseorang karyawan menuju ke suatu masa, yaitu pensiun. Namun, baginya purnakarya harus dimaknai sebagai pemantik baru. Antonius sudah “banyak makan garam” sehingga ide-ide berharganya dituangkan lewat buku berjudul Mendarat Mulus di Karier Kedua (Tangan Terbuka Media, Jakarta, 2024). 

Antonius secara konsisten menjalankan misi pendidikan yang mendasari hidupnya. Baik melalui pendirian bisnis inovatif yang menciptakan paradigma pembelajaran baru, maupun berinvestasi dalam usaha yang mendorong pengembangan keterampilan. Itulah kunci suksesnya. 

Semangat Antonius menekuni entrepreneurship berakar kuat pada pengembangan sumber daya manusia yang didapatkan sejak kecil dari lingkungan keluarga besarnya. “Setiap orang memiliki potensi dalam diri masing-masing yang dapat merubah masa depan mereka, yaitu melalui dunia entrepreneurship,” tutur Antonius dalam sebuah perbincangan santai di Jakarta. 

Membimbing generasi muda 

Barangkali salah satu dampak Antonius yang paling mendalam terletak pada perannya sebagai mentor. Ia tidak sekadar advisor untuk perusahaan keluarga. Namun, pemandu langsung bagi mereka yang berdiri di garis depan pembelajaran, yaitu para pendidik itu sendiri. Antonius memiliki kemampuan langka untuk menyaring teori pedagogis yang kompleks menjadi wawasan praktis yang dapat ditindaklanjuti. Ia menjadikannya sumber yang tak ternilai bagi para guru, pelatih, dan pemimpin pendidikan. 

Bimbingan Antonius melampaui kerangka teoretis. Pendekatannya dengan paradigma menumbuhkan pemikiran kritis, meningkatkan kreativitas, dan keterampilan memecahkan masalah sangat terukur sekali. Hal ini membawa kualitas penting untuk menavigasi kompleksitas abad ke-21. 

Antonius menekankan pentingnya memahami gaya belajar individu, menciptakan lingkungan belajar yang menarik, dan menumbuhkan semangat untuk belajar sepanjang hayat dalam diri generasi muda. Para koleganya secara konsisten memuji umpan baliknya yang berwawasan luas, dukungannya yang tak tergoyahkan, dan keinginannya yang tulus untuk melihat kesuksesan orang lain. 

Ilustrasi: Dipa Uli

Perpaduan keahlian Antonius yang unik juga menjadikannya “pembangun jembatan” yang penting antara dunia akademis dan tuntutan industri modern. Ia memahami kebutuhan tenaga kerja yang terus berkembang dan mendukung reformasi pendidikan yang membekali lulusan dengan keterampilan yang relevan dan pola pikir entrepreneurship yang terus berkembang. 

Wawasannya sangat berharga dalam membentuk kurikulum yang tidak hanya ketat secara akademis, namun juga relevan secara praktis. Antonius memastikan bahwa pendidikan secara langsung berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan masyarakat. 

Kehidupan Antonius laik sebagai contoh yang kuat tentang bagaimana dedikasi, visi, dan komitmen terhadap bimbingan dapat menciptakan efek riak dari perubahan positif. Melalui dunia entrepreneurship, ia telah menciptakan peluang. Melalui advokasi dan bimbingannya yang tak kenal lelah dalam pendidikan, ia juga telah memberdayakan banyak individu untuk membuka potensi penuh mereka. 

Warisan Antonius tidak hanya diukur dari kesuksesan bisnis atau prestasi akademis. Namun juga dari pikiran yang telah dipertajam, karir yang telah diluncurkannya, dan para pendidik yang telah diinspirasinya. 

Antonius benar-benar mewujudkan semangat pembelajar seumur hidup dan pemimpin yang berdedikasi. Itu membuktikan bahwa investasi paling berharga yang dapat dilakukan seseorang adalah dalam pertumbuhan intelektual dan entrepreneurship suatu bangsa. 

Memelihara pikiran lewat menulis buku 

Suami tercinta dari Jeni Putri Tanan itu, selalu memiliki ide-ide baru sehingga dituangkannya menjadi karya abadi. Tak mengherankan, Antonius baru saja mengeluarkan karya buku terbarunya berjudul Tragedi Perusahaan Keluarga: Resah, Risih, Ribut, Rebutan, Rusak-rusakan & Bagaimana Mengatasinya

Melihat kondisi dunia dan Indonesia yang mengalami dampak krisis global membuat Antonius pun menganalisis secara mendalam tentang penyebab kegagalan dan kebangkrutan yang sering terjadi di suatu perusahaan keluarga. Semua ia kaji dan saji secara ilmiah sehingga membuktikan bahwa Antonius selalu melihat persoalan untuk ditulis dan ditelisik secara jernih. 

Ilustrasi: Dipa Uli

“Tragedi di perusahaan keluarga menggambarkan kenyataan pahit yang kerap kali terjadi. Ini sangat relevan sebab ada persaingan dan kepentingan pribadi sehingga dapat mengaburkan tujuan bersama yang lebih besar. Semua persoalan itu tersaji dalam buku ini secara terang,” ujar Hadi Cahyadi, Dosen Senior dari Universitas Tarumanagara dalam pengantar buku tersebut. 

Tak dimungkiri, eksistensi perusahaan keluarga telah mendatangkan berkat bagi ketersediaan lapangan kerja di suatu negara. Tolak ukur kesuksesan selalu tercermin dari keberadaan dan keharuman nama besar keluarga di tengah-tengah masyarakat luas. Hubungan baik atau tidaknya di antara sesama pemilik kepentingan memberikan pemahaman bahwa perusahaan keluarga sepatutnya dijalankan secara profesional. 

Adanya salah satu kajian Antonius perihal kutukan generasi ketiga dalam buku Tragedi Perusahaan Keluarga: Resah, Risih, Ribut, Rebutan, Rusak-rusakan & Bagaimana Mengatasinya memberikan pemahaman bahwa bisnis harus dijalankan dengan hati yang tulus, setia, dan kasih. 

Tragedi bisa saja terjadi, namun Antonius memiliki langkah-langkah ampuh bagi setiap pewaris bisnis yang berkeinginan untuk menjalankan bisnis keluarga mereka di kemudian hari dengan tetap menjaga kemurnian dan kekhasan. Salah satu kutipan yang sangat menyentuh dalam buku terbarunya, yaitu ‘Selesaikan masalah seketika api masih kecil agar tidak menjalari seluruh bisnis keluarga Anda.’ 

Sebagai ilmuwan, Antonius telah memberikan contoh yang tepat tentang bagaimana perjuangan untuk hidup harus terus dikerjakan sepenuh hati. Bagai sungai yang mengalir tenang, itulah Antonius. Selalu saja memelihara pikiran-pikiran jernihnya untuk diabadikan melalui buku bagi pembaca kini dan esok. (P-1